Menjadi seorang ibu tidaklah mudah. Selain mendidik dan mengasuh anak, Ibu juga harus melayani suami, pekerjaan, dan mengatur urusan rumah tangga yang seolah tidak ada habisnya. Maka dari itu, terkadang hal tersebut dapat membuat ibu kehabisan waktu untuk istirahat atau sekedar me time. Meskipun suami selalu siap membantu istrinya dalam mengurus si kecil atau beres-beres rumah, tetapi tidak menutup kemungkinan emosi ibu tidak akan bergejolak.
Marah merupakan hal yang wajar. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara kita mengekspresikan amarah tersebut. Apalagi jika memiliki anak yang masih kecil. Jangan sampai mengucapkan kata yang tak pantas. Meskipun suami sudah membantu pekerjaan istri, Lalu apa sih penyebab ibu mudah marah? Simak penjelasan berikut :
- Lelah fisik dan mental
Penyebab seorang ibu mudah marah salah satunya yaitu kelelahan fisik dan mental. Jika badan sudah kecapekan tetapi dipaksa untuk harus mengurus pekerjaan rumah dan mendidik anak seorang diri, pasti fisik merasa sangat lelah. Belum lagi pikiran terus berjalan memikirkan pengelolaan keuangan rumah tangga agar cukup. Hal tersebut sangatlah menguras fisik dan mental.
- Banyak pikiran
Tak jarang sebagai seorang ibu banyak pikiran. Seperti contohnya memikirkan masalah keuangan, teman atau orang tua, kebutuhan dan lain-lainnya. Semakin banyak yang dipikirkan maka semakin mudah tersulut emosi. Selain itu, belum lagi jika anak merengek dan suami tidak bisa diajak kerja sama dalam pekerjaan rumah tangga. Jika dilihat dari sudut pandang seorang ibu pasti hal tersebut wajar. Namun, sebagai orang tua sebaiknya dapat mengontrol emosi dengan baik.
- Kurang me time
Menjadi ibu rumah tangga memang sangat menguras tenaga dan fikiran. Pasti sebagai seorang ibu ingin me time untuk relaksasi. Jika sudah lama tidak memiliki waktu luang , bisa mengakibatkan stres dan sulit mengontrol emosi sehingga mudah marah dan sedih.
- Tumbuh di keluarga yang keras
Jika sejak kecil ibu tumbuh di keluarga yang keras, seperti orang tua atau kerabat yang galak atau suka marah-marah. Terkadang rasa sakit hati yang di alami pada masa kecil tetap membekas sampai tumbuh dewasa. Sehingga terkadang ia memperlakukan orang lain atau mendidik anak juga dengan cara yang keras.
- Suami kurang men-suport
Suport dari seorang suami sangatlah penting dan dibutuhkan seorang istri. Jika suami merasa cuek terhadap istri, tidak membantu mengurus anak dan juga tidak membantu istri dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Pasti istri merasa kesal dan mudah tersulut emosi. Meskipun sebagai seorang suami bersusah payah mencari nafkah, tetapi jangan mengesampingkan tanggung jawab kepada istri dan anak. Sebisa mungkin suami memberikan suport kepada istri, memberikan perhatian dan juga saling membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Sesekali beri istri kejutan agar istri senang. Sehingga meminimalisir istri gampang tersulut emosi.
- Anak rewel dan susah diatur
Anak yang rewel dan susah diatur dapat membuat ibu menjadi stres. Apalagi jika ibu sedang sibuk mengerjakan pekerjaan rumah atau pekerjaan di kantor (untuk wanita karir) dan anak tidak mau diajak siapa-siapa selain ibunya. Meskipun hal tersebut dapat membuat ibu kehilangan kesabaran dan membuat ibu marah. Maka usahakan untuk mengendalikan emosi ya bun.
- Suami dan anak meletakkan barang tidak sesuai tempatnya
Terkadang memang sangat mengesalkan jika suami dan anak tidak tertib dalam meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya. Seperti contohnya menggantung kemeja asal-asalan, menaruh handuk basah di kasur, meletakkan sepatu tidak pada rak nya dan lain-lain. Hal yang terlihat sepele justru dapat membuat ibu atau istri marah.
Itulah beberapa alasan yang terkadang membuat ibu mudah marah. Sebagai seorang suami, dapat selalu men-suport istri dan juga saling bekerja sama dalam mengurus pekerjaan rumah. Jangan lupa untuk me time agar pikiran kembali fresh.