Dalam proses tumbuh kembang anak, banyak orang tua yang hanya fokus memperhatikan kebutuhan nutrisinya saja tanpa diimbangi dengan melakukan stimulasi. Padahal stimulasi pada anak juga sangat penting dilakukan agar anak menjadi sehat dan cerdas.
Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan anak seperti rangsangan suara (auditori), visual, sentuhan, kinestetik yang diberikan sejak ia baru lahir saat otaknya mulai berkembang. Tujuan dalam memberikan stimulasi ini supaya dapat merangsang kualitas dan kuantitas sel-sel pada otak anak agar dapat bekerja dan berfungsi secara optimal.
Namun, dalam menstimulasi anak juga harus disesuaikan dengan usianya. Dengan menstimulasi sesuai dengan usianya secara tepat dapat membuat anak menjadi pintar, cerdas, dan aktif di kemudian hari. Menstimulus anak harus dilakukan secara bertahap dan penuh dengan kesabaran. Selain itu, orang tua juga harus mengenali kematangan otak anak.
Memberikan stimulasi kepada anak bukan berarti hanya memberikan permainan edukasi saja. Namun, dengan memberikan sentuhan yang hangat pada anak, juga dapat dikatakan sebagai stimulasi. Sebab, hal itu dapat menandakan bahwa ia sedang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Adapun beberapa stimulasi lain sesuai dengan usia anak agar ia dapat tumbuh menjadi pintar dan cerdas. Berikut beberapa contoh menstimulasi anak sejak ia lahir hingga usia 3 tahun :
- Bayi berusia 0-3 bulan
- Menyentuh dengan kasih sayang
- Memberikan pijatan
- Menggendong dan mengayun-ayunkan
- Menatap matanya
- Mengajaknya bercanda
- Membuatnya tengkurap (tummy-time)
- Bayi berusia 3-6 bulan
- Memanggil nama si bayi
- Melihat cermin
- Bermain cilukba
- Melatihnya untuk berguling dan duduk
- Memegang dan bermain dengan mainan
- Bayi berusia 6-9 bulan
- Memanggil nama bayi dengan melambaikan tangan
- Menunjuk objek
- Bersalaman dan bertepuk tangan
- Memegang gelas dan meminumnya sendiri
- Melatih duduk tegak
- Melatih berdiri sambil berpegangan
- Bayi berusia 9-12 bulan
- Melatih kosakata bayi dengan mengajaknya berbicara satu suku kata, seperti : mama, papa, makan
- Menggelindingkan bola
- Mencoret-coret
- Meniru raut wajah orang tua
- Melatih berdiri dan berjalan
- Bayi berusia 12-18 bulan
- Menunjuk gambar atau objek
- Menggabungkan 2 suku kata hingga lebih
- Menyusun balok dan puzzle
- Menggunakan sendok
- Bermain dengan boneka
- Meniti tangga dengan dampingan orang tua
- Membungkuk
- Berjalan Mundur
- Berlari dan menendang bola
- Anak usia 18-24 bulan
- Mengenalkan nama-nama bagian tubuh dengan menanyakan, menyebutkan dan menunjukkan
- Membacakan buku cerita
- Mengajak bercerita tentang kegiatan sehari-hari
- Latihan menggambar garis
- Mencuci tangan
- Memakai dan membuka baju dan celana
- Bermain lempar bola dan melompat
- Menggosok gigi
- Anak usia 24-36 bulan
- Mengenal nama teman dan saudara
- mengenal dan menyebutkan warna
- menghitung benda
- bermain kartu, boneka, atau masak-masakan
- menggambar garis, lingkaran, atau manusia
- latihan berdiri dengan satu kaki (melatih keseimbangan)
- belajar membuang air kecil atau besar di toilet
- Balita
Stimulasi diarahkan untuk mempersiapkan sekolah seperti :
- Memegang pensil
- Menulis
- Mengenal huruf dan angka
- Berhitung sederhana
- Bemahami perintah sederhana
- Melatih kemandirian (misalnya : sekolah tanpa di tunggu orang tua)
- Berbagi dengan teman dan lain sebagainya.
Stimulasi dapat dilakukan setiap kali sedang berinteraksi bersama bayi dan balita. Bunda dapat melakukannya kapan saja, seperti : sedang memandikan bayi, menyusui, menyuapi makanan dan lain-lain. Agar anak dapat tumbuh menjadi cerdas, Hindari menstimulasi anak dengan paksaan. Hal itu dapat menyebabkan rangsangan emosional yang negatif seperti marah atau bosan sehingga akan menimbulkan ketakutan pada anak.
Dari uraian diatas bunda dapat menerapkan stimulasi kepada anak sesuai dengan usianya agar ia dapat tumbuh dan berkembang dengan pintar dan cerdas. Namun, perlu diketahui dalam membentuk anak tumbuh dan berkembang dengan pintar dan cerdas juga harus diimbangi dengan ASI eksklusif dan juga MPASI yang bergizi dan seimbang (saat anak mulai memasuki usia 6 bulan pertamanya). Selalu lakukan stimulasi sejak dini dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan. Selamat mencoba bunda!
Sumber :
SehatQ. Dikutip pada 2019. Ini Cara Stimulasi Bayi agar Tumbuh Cerdas dan Pintar Sesuai Tahapan Umurnya
Hellosehat. Dikutip pada 2022. Memberikan Stimulasi Sejak Dini, Kunci Anak Cerdas dan Berbakat