Pendidikan seks bukanlah hal yang tabu lagi. Sebagai orang tua perlu memberikan pendidikan seks pada anak sejak dini agar ia dapat menjaga dirinya dari resiko kejahatan seksual di luar sana. Dilansir dari laman kumparanmom, mengajarkan pendidikan seks pada anak sangat penting dilakukan sejak dini. Hal itu karena terdapat tiga manfaat utama yaitu anak mendapatkan bekal pengetahuan secara benar dan jelas, memiliki kesadaran bertanggung jawab atas diri sendiri dan anak mengetahui cara melindungi dirinya dari kejahatan seksual.

Mengajarkan pendidikan seks pada anak sebaiknya diajarkan orang tua secara langsung. Dari pada anak mencari tahu sendiri melalui internet tanpa pengawasan dan arahan dari orang tua. Dalam memberikan pendidikan seks pada anak, terkadang membuat orang tua bingung harus memulai dari mana. Berikut beberapa tips mengajarkan anak pendidikan seks sejak dini hingga remaja :

  • Usia 2-3 tahun

Pada usia 2-3 tahun, bunda dapat mengajarkan anak dengan mengenalkan nama-nama bagian tubuh termasuk alat vital. Dengan mengenalkan bagian tubuh pada anak, Bunda bisa melakukannya sembari memandikan anak atau mengenakan pakaiannya.

Mulai beri pengertian kepada anak tentang perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki memiliki penis dan anak perempuan memiliki vagina. Itu adalah hal penting yang harus anak-anak ketahui. Dalam mengenalkan alat vital tersebut sebaiknya sesuai dengan nama aslinya. Agar anak dapat dengan mudah dan nyaman menyebutkan organ intim sesuai nama aslinya.

Selain itu, bunda juga dapat memberikan pengertian kepada anak tentang fungsi alat vital tersebut. Seperti contohnya urine keluar dari penis atau vagina dan kotoran keluar dari anus.

  • Usia 3-5 Tahun

Saat anak sudah memasuki balita dan ia sudah mengetahui perbedaan alat vital dan juga fungsinya. Maka bunda dapat mengajarkan pendidikan seks kepada anak lebih lanjut. Seperti mengajarkan anak privasi terhadap dirinya atau mengajarkan rasa malu. Contohnya malu berpakaian terbuka atau malu tidak berpakaian jika dilihat orang lain. Selain itu, bunda juga dapat memberi tahu anak bahwa mana bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain dan anak juga tidak boleh menyentuh bagian tersebut pada tubuh orang lain. Kenalkan kepada anak bahwa ia berhak mengatakan siapa yang boleh menyentuh tubuhnya. Jadi, orang lain harus meminta izin seandainya harus menyentuh tubuhnya dan begitupun sebaliknya.

  • Usia 5-8 Tahun

Pada usia 5-8 tahun, anak sudah pandai bersosialisasi dengan teman sebayanya. Selain itu dengan seiring perkembangan zaman, sudah banyak tekhnologi canggih yang dapat anak akses. Misalnya adegan film, tv, situs internet. Dengan begitu bunda dapat memberikan pengertian kepada anak film mana dan situs mana yang boleh ditonton dan diakses pada anak seusianya. Selalu pantau dan awasi keseharian anak dalam mengakses ponsel maupun tv.

  • Usia 9-12 Tahun

Ketika anak sudah memasuki usia 9-12 tahun, mulai jelaskan tentang perkembangan tubuhnya. Misalnya dengan memberi tahu tanda-tanda pubertas, mengajari anak tentang pentingnya mengenakan miniset atau bra saat payudara sedang tumbuh dan juga cara menggunakan pembalut saat datang bulan.

Selain itu, berikan pengertian kepada anak mengenai pelecehan seksual. Agar dapat menyelamatkan anak dari bahaya pelecehan seksual. Sebab, jika pelecehan seksual dapat terjadi pada anak akan menyebabkan dampak buruk seperti depresi, trauma, dan lain sebagainya.

  • Usia 12-18 Tahun

Ketika anak sudah menginjak remaja, pertemanannya semakin luas. Maka dari itu bunda dan ayah dapat memantau pergaulan anak dan seperti apa lingkungan sekitarnya. Saat anak sudah memasuki masa remaja sudah saatnya bunda maupun ayah untuk membahas seks lebih kompleks kepada anak. Meskipun hal tersebut terdengar canggung tetapi demi kebaikan anak di masa depan agar ia dapat mengetahui terlebih dahulu mengenai risiko seks. Sehingga ia memiliki pengetahuan yang baik. Hal utama yang harus ditegaskan pada anak adalah tentang ketaatan pada agama. Beri pengertian kepada anak bahwa seks dilakukan oleh orang dewasa yang sudah menikah. Jadi, seks sebelum menikah adalah hal yang sangat dilarang oleh agama.

Itulah beberapa tips mengajarkan anak pendidikan seks sejak dini hingga remaja sesuai dengan usianya. Memberikan pendidikan seks sebaiknya dilakukan oleh orang tua secara langsung. Dengan keterbukaan tersebut maka jika anak mengalami suatu yang dirasa tidak nyaman pada dirinya, maka ia akan dengan terbuka bercerita kepada orang tuanya.

Sumber :

Kumparanmom. Diakses pada 2021. Cara Sharena Delon Ajari Anaknya Pendidikan Seks Sejak Dini

Ibupedia. Diakses pada 2022. Tips Memberikan Pendidikan Seks pada Anak Berdasarkan Usianya